PALANGKA RAYA - Beredar rekaman video di group Whatshap, dengan memperlihatkan sejumlah warga berkelahi menggunakan kayu balok. Salah satu warga itu membentak dan mengancam kepada salah satu orang yang diduga sopir angkutan truk.
Kejadian diketahui didesa Pematang Limau, Kecamatan Sepang Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.
"Kalau mau kelahi 'ander' (Bilang), lewat jalan provinsi 'kueh' (mana), " kata pria yang diketahui bernama Pri.
Pria yang mengemudikan truk angkutan batubara itupun menjawab, "kalau marah Kenapa barang milik orang dirusak" ucapnya dengan logat bahasa daerah Dayak.
Namun tiba - tiba ada seseorang juga membawa kayu untuk mendekat dari samping truk tersebut, lalu pri menyerang dan terjadilah perkelahian dengan kayu.
"Ela pri, .. jadi ih pri, " kata orang yang mengamera video tersebut.
Diduga oknum tersebut marah - marah lalu menghadang angkutan truk batubara dan memecahkan kaca truk angkutan itu. Hal tersebut juga diduga angkutan truk batubara perusak jalan selama ini, sehingga memicu keributan ini.
Kepolisian Resort Gunung Mas, Kalimantan Tengah, AKBP Asep B Saputra melalui Kasatreskrim AKP Jhon Digul Manra, SE., MH. Dihubungi media ini melalui saluran telepon, memebenarkan telah terjadi keributan di ruas jalan Palangka Raya Kurun di desa Pematang Limau, Kecamatan Sepang, Gumas.
"Iya benar mas, tadi ada keributan dan kita sudah memerintahkan Kapolsek Sepang untuk turun kelokasi kejadian, " kata Kasatreskrim, Jhon Digul ini.
Disampaikannya, bahwa hal itu hanya kesalahpahaman saja, dan tidak ada korban serta tidak ada yang ditahan.
Pihaknya mengambil langkah persuasif dan mendamaikan kedua pihak agar tidak terjadi keributan lagi.
"Dan saat ini, keadaan disana (desa Pematang Limau) sudah aman dan kondusif, " sebutnya menegaskan.
Sementara itu, warga di Medsos menyebutkan terkait video tersebut, akibat kondisi jalan selama ini rusak dan tidak ada perhatian dari pemerintah. Sehingga banyak kalangan menilai hal ini dikarenakan faktor masyarakat sudah stres melihat akses jalannya rusak dan truk angkutan batu bara lalu lalang melewati jalan itu.
Di desa Pematang Limau kondisi jalannya sangat rusak parah, dengan tanjakan tinggi. Disitu sering angkutan truk batubara terbalik, mengakibatkan jalan macet dan antri.
"Faktor kondisi jalan rusak, inilah yang bisa membuat masyarakat stres, " sebut Nuel, warga desa itu.